HUBUNGAN MEDIA DAN KOMUNIKASI POLITIK - Portalgenz
Berita Hari Ini
Error Loading Feed!
Monday, 28 April

Saturday, April 4, 2020

HUBUNGAN MEDIA DAN KOMUNIKASI POLITIK

Saluran media dan komunikasi politik

1. apakah politik bisa terjadi, tanpa melibatkan komunikasi politik, khususnya media?





Mungkin, karena sejarah sudah membuktikannya. Artinya, di tengah gegap gempita media dalam proses politik dengan semua karakteristik dan kekuatannya, komunikasi langsung, seperti face to face communication, masih tetap dibutuhkan dan berperan dalam komunikasi politik. Face to face (tatap muka) antara individu atausekelompok orang. Merupakan jenis 
komunikasi non formal. Opini publik dapat dibentuk dengan cara face to face contaction   formal. 
Hubungan tatap muka terdiri atas tiga jenis, antara lain:
a) Penampilan pribadi yang dilakukan oleh kandidat (istrinya, kerabat dekat, atau juru bicara utama) dalam setting yang relatif informal.

b) Kandidat membina iktikad baik dengan tokoh-tokoh lokal atau orang-orang terkenal.
c) Orang-orang yang dengan sukarela melakukan kunjungan selama kampanye; mereka mengunjungi setiap rumah di setiap wilayah untuk kepentingan kandidat. Hal ini biasa dilakukan oleh kandidat mana pun. Pada Pemilu 2014 lalu, kita sering melihat pasangan kandidat tertentu mendatangi pesantren-pesantren atau ulama-ulama untuk memohon doa restu. Padahal, setelah kampanye berakhir, kunjungan ke sana pun hampir tidak pernah dilakukan.

Adapun kelebihan dari face to face adalah sebagai berikut:
a) Pengaruh pribadi dalam politik 

Kita telah mengenal varian komunikator politik, yaitu politikus, profesional, dan aktivis. Dalam kategori aktivis, kita berbicara tentang pemuka pendapat (opinion leader), yaitu orang yang menaruh perhatian terhadap media massa, memilih pesan, dan menyampaikan informasi serta opini, baik kepada teman maupun tetangga, melalui percakapan tatap muka. Melalui pengaruh pribadi, para pemuka pendapat merupakan saluran yang menghubungkan jaringan massa dan komunikasi interpersonal.

b) Karakteristik percakapan politik 
Komunikasi interpersonal mengenai politik atau apa pun terjadi/berlangsung dalam pertemuan terpusat. Artinya, berbagai pihak saling memberi hak untuk mengakui serta menjawab dalam pertukaran itu, dan percakapan berlangsung dengan cara orang-orang bergiliran mengatakan segala sesuatu. Sifat terpusat ini menghasilkan kemampuan koorientasi, sebagaimana terlihat pada pertandingan dan negosiasi.

2. Apakah media butuh peristiwa-perstiwa politik?




Menurut saya perlu, karena peristiwa peristiwa politik sangat penting dan akan banyak di konsumsi publik dan disitu media juaga berperan sebagai sarana informasi tentang, bagaimana pemerintah mengolah negara ini dengan amanah jujur dan transparan.

 Sekarang ini hampir tidak ada peristiwa politik yang tidak melibatkan media. Saluran politik sangat diperlukan dalam upaya ketersediaan keragaman aktivitas komunikasi politik agar sam¬pai kepada masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Informasi Publik, masyarakat berhak dan wajib terinformasi oleh beragam kebi¬jakan publik yang dilakukan pemerintah atau pejabat publik lainnya. Atas dasar pertimbangan tersebut, saluran dan media dalam sebuah komunikasi politik berperan penting karena merupakan publisitas politik terhadap masyarakat.

3. Peran Media sosial dalam komunikasi politik




Media sisial sangat berpengaruh terhadap proses dan aktivitas politik di indonesia. Dikarenakan Lewat Media Sosial semua informasi dapat tersebar cepat tanpa batas, sangat sulit menganggulangi berita hoax melalui Media Sosial. Selain memang efektif untuk sarana kampanye positif, acapkali melalui media sosial juga terjadi blackcampane yang tak terkendali.

Media Sosial efektif sebagai sarana pertukaran ide. Penyebaran berbagai ide, termasuk isi kampanye via media sosial, berlangsung amat cepat dan hampir tanpa batas. Di Youtube lebih seringnya terjadi, ketika seseorang mengupload Video Kampanye maka dalam beberapa jam saja view dari Video tersebut mencapai ribuan kolom komentar akan dipenuhi opini-opini atas isi video tersebut.

Namun sayangnya, Netizen juga belum terlalu pandai berkomentar. Sering sekali terjadi kritik yang justru sebenarnya adalah hatespeech.

Sebenernya media social juga dapat jadi solusi meminimalkan ketidakadilan. Media sosial dapat jadi penyeimbang media siaran televisi yang sekarang tak lagi mampu mempertahankan independensi dan keadilannya. Televisi dimiliki pengusaha yang sekarang masuk berbagai partai. Kondisi ini menyebabkan media televisi tersebut menjadi corong partai politik sang pemilik. Terbukti dengan beberapa Berita yang terkadang lebih condong pada satu kubu.

Sifat kampanye di media sosial bisa merupakan kebalikan dari kampanye di dunia nyata. Jika di dunia nyata kampanye begitu berisik, keras suaranya tapi tanpa bukti nyata, di media sosial adalah antitesis dari berisik dan bising tersebut, yaitu bermakna. Setiap suara punya arti, memiliki pembuktiannya sendiri-sendiri.
Politik di media sosial bisa merupakan politik sejati, yaitu politik yang benar-benar berisi ide-ide dan aksi nyata untuk kebaikan umum. Inilah politik yang memiliki daya dobrak. Berbagai isu sosial yang menjadi beban masyarakat sering kali mendapatkan solusinya di media sosial. 

Dikutip dari Geotimes ID. Direktur Eksekutif Institute for Transformation Studies (Intrans), Andi Saiful Haq, mengatakan di era sekarang ini penggunaan media sosial sebagai sarana aktivitas politik sepertinya sudah menjadi kewajiban. Terutama bagi organisasi partai politik maupun aktor politik.
Tidak hanya di Indonesia, bahkan di seluruh belahan dunia. Meski bukan lagi hal baru, partai politik dituntut untuk mampu menjawab tantangan ini. Sekaligus sebagai upaya untuk bertransformasi menjadi partai politik yang berbeda dari sebelumnya.
Keberadaan media sosial memungkinkan sosialisasi atau kampanye lebih tepat sasaran, tetapi dengan biaya relatif murah. Generasi milenial disebut senang dengan sosok yang memberikan perubahan dan terbukti kerja nyata. Apalagi, bila didukung dengan tim yang mampu menyampaikan komunikasi politik dengan baik atau menggunakan simbol-simbol baru yang unik dan mudah diingat. 
Contohnya: pada saat musim pemilu banyak pasangan calon menggunakan media sosial sebagai alat kampanye untuk menarik perhatian pemilih, dengan menebar janji janji di media sosial.



by. Ilham Amirullah


Share with your friends

Related Posts

Give us your opinion

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)
Notification
Hai gengs ! Jangan lupa setelah kamu selesai membaca dan merasa bermanfaat, bagikan artikelnya ke teman-teman kamu ya. Yuk bergabung bersama kami membangun dunia informasi untuk kaum milenial dan gen z Indonesia dan ikuti sosial media kami.
Done