PortalGenZ.com- Kecanggihan dalam sebuah bidang teknologi saat maraknya pandemi corona ternyata tidak meluluhkan semangat seorang ilmuwan dalam meneliti dunia di luar sana. Ilmuwan ini mencoba membantu astronot dalam meneliti bulan dan planet mars yang kondisinya berbeda jauh dengan bumi. Dalam proses pembuatan alat bantu ini ternyata ilmuwan juga mendapatkan bantuan dari mahasiswa norwegia.
Yuk simak berita teknologi terbaru di dunia ya guys!
Bagaimana Riwayat Sarung Tangan Canggih?
Seorang ilmuwan yang bekerja untuk NASA bernama Dr Pascal Lee sedang berusaha menciptakan alat bantu agar astronot yang turun ke planet luar bisa melihat kondisi tanpa terbebani dengan lingkungan yang berat.
Bulan dan planet mars memiliki massa udara yang lebih berat daripada bumi sehingga para astronot yang akan meneliti fosil atau batuan alam di tempat tersebut akan merasa kesulitan. Planet mars ini memiliki tekanan udara lebih rendah daripada bumi dan belum layak untuk dihuni oleh manusia karena sebagian besar udaranya berisi karbondioksida.
Kemungkinan ada makhluk di mars yang menghuni di sana tetapi dinilai bukan sejenis manusia atau alien, kemungkinan seperti mikroorganisme. Di planet mars juga ditemukan sumber air kendati persentasenya hanya beberapa persen saja.
Dengan adanya alasan ini maka ilmuwan NASA lebih semangat dalam meneliti planet merah yang jaraknya paling dekat dengan bumi. Planet mars juga memiliki satelit bernama phobos dan deimos, sama seperti bumi satelitnya adalah bulan. Kesulitan yang dihadapi seperti pakaian astronot yang tertutup dan gerakan lambat membuat tangan dan kaki astronot kaku sehingga untuk mengambil benda di bawah akan terasa sulit.
Dalam konferensi pers yang diseminarkan oleh dr. Pascal Lee, beliau bertemu dengan beberapa mahasiswa yang telah membuat inovasi baru dari sarung tangan canggih yang mampu mengendalikan benda di depannya.
Sarung tangan ini buatan mahasiswa teknik Norwegia dan sedang diujicobakan oleh dr. Pascal Lee di ujung bumi yaitu tepatnya kutub utara. Sarung tangan canggih ini mampu mengendalikan drone yang sumbernya dari punggung tangan, sebuah chip pengontrol yang bergerak dengan lembut. Tujuan dari sarung tangan canggih ini adalah memudahkan astronot yang tiba di mars bisa melihat dan memegang sebuah batuan atau benda yang akan diteliti tanpa terasa kaku.
Mereka. Dr Pascal Lee dan beberapa mahasiswa teknik norwegia melakukan uji coba ke Pulau Devon, Kutub Utara yakni dengan mencoba gerakan tangan menjadi sebuah perintah atau robot untuk menggerakkan drone. Drone ini terbang dengan gerakan menyesuaikan gerakan sarung tangan ya guys.
Sangat canggih sekali jika dipakai untuk melihat kondisi planet mars tanpa astronot harus berjalan mengelilingi daerah yang belum dikenalnya. Untuk lokasi yang bergelombang curam atau tidak rata sebelumnya bisa dilihat melalui mata drone yang berpusat memakai sarung tangan. Karena ketertarikan dr. Pascal Lee dengan sarung tangan ajaib dan canggih ini mereka para mahasiswa yang membuat sarung tangan ini berkolaborasi membentuk perusahaan.
Kelebihan Sarung Tangan Canggih
Kelebihan dari sarung tangan ini adalah mampu melakukan semua gerakan perintah namun tidak bisa mendeteksi gerakan dari beruang saat mendekat, sehingga jika ada beruang mendekat maka bisa dibantu melalui anjing penjaga. Intinya, sarung tangan ini harus disertai dengan anjing penjaga karena dia anjing bisa membaui sebuah objek atau benda yang mendekat seperti bau beruang. anjing pintar yang bertugas menjaga sarung tangan canggih ini diberi nama Apollo, nama ini sama dengan nama Pesawat Antariksa NASA.